Tuesday, October 16, 2012

Perbedaan & Persamaan Jenis Buku


Pendahuluan 
Jenis-jenis buku yang akan dijelaskan pada pembahasan ini adalah buku teks, buku pengayaan, buku panduan guru dan buku referensi. Buku teks ialah buku acuan wajib untuk digunakan dalam satuan pendidikan dasar dan menengah atau behkan perguruan tinggi yang didalamnya memuat materi pembelajaran dalam rangka peningkatan keimanan, ketakwaan, akhlak mulia dan kepribadian, kinestetis dan kesehatan yang disusun berdasarkan standar nasional pendidikan. Buku Pengayaan ialah buku yang memuat materi yang dapat memperkaya buku teks pendidikan dasar, menengah dan perguruan tinggi.Buku panduan guru ialah buku yang memuat prinsip, prosedur, deskripsi materi pokok, dan model pembelajaran untuk digunakan oleh para pendidik. Buku referensi ialah buku isi dan penyajiannya dapat digunakan untuk memperoleh informasi tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, dan budaya secara dalam dan luas.

Perbedaan dan Persamaan 

perbedaan dan persamaan isi buku-buku ini terdapat pada sistematika penyusunan buku
- Pada buku teks sistematika penyusunannya terdapat bagian awal yang berisi judul dan daftar isi, bagian isi terdapat pokok  bahasan yang terdapat pada kurikulum, dan yang terakhir terdapat bagian akhir yang berisi daftar kata, glosarium, dan daftar pustaka.
- Pada buku referensi   sistematika penyusunannya terdapat bagian awal yang berisi judul namun tidak memiliki daftar isi, pada bagian isi penyusunannya berdasarkan bab arti kata yang dijelaskan, dan pada bagian akhir terdapat daftar pustaka.
- Pada buku pedoman sistematika penyusunannya  terdapat bagian awal yang  memiliki judul namun tidak memiliki daftar isi, pada bagian isi penyusunan urutan bab berdasarkan disiplin ilmu yang disesuaikan, dan pada bagian akhir tidak menggunakan daftar pustakan dan lainnya.
- Pada buku pengayaan sistematika penyusunannya terdapat bagian awal yang memiliki judul dan daftar isi, pada bagian isi penyusunannya memiliki pokok bahasan yang telah ditentukan, dan pada bagian akhir terdapat daftar pustaka.

Kesimpulan 

Perbedaan yang terdapat pada sistematika penulisan keempat buku tersebut ialah pada buku teks dan pada buku pengayaan terdapat bagian awal yang memiliki daftar pustaka seddangkan pada buku pedoman dan buku referensi tidak terdapat daftar isi pada bagian awal  sistematika penyusunan buku. Pada masing-masing buku yang telah dijelaskan penyusunan bagian isi tidak ada yang sama. Persamaan yang terdapat pada keempat buku tersebut sistematika penyusunan buku memiliki bagian yang sama yaitu bagian awal, bagian isi, dan bagian akhir pada hampir dikeempat bagian buku yang telah dijelaskan terdapat daftar pustaka atau glosarium.     


ditulis oleh :

Esya wahyunie
Rr indah dariah
Sri astuti

Monday, October 8, 2012

Penulisan Buku Teks Pelajaran

Pendahuluan

Buku merupakan kumpulan lembaran kertas yang berisikan pesan, informasi yang disusuan secara sistematis dan diberi cover.  Menurut Unesco sebuah buku harus memiliki jumlah minimal 48 halaman. Buku dapat dikelompokkan berdasarkan isi, sasaran, tampilan dan peruntukannya. Yang pertama berdasaarkan isi buku dibedakan menjadi buku fiksi dan nonfiksi. Buku fiksi adalah buku yang ditulis berdasarkan imajinasi penulis dan tidak berisi kebenaran faktual, sedangkan buku nonfiksi adalah buku yang mengandung informasi faktual. Yang kedua berdasarkan sasarannya buku dapat dikatagorikan kedalam buku anak, buku remaja, buku dewasa. Yang ketiga berdasarkan tampilan fisik buku dapat dikatagorikan sebagai buku teks, buku bergambar dan buku gambar. Dan yang keempat buku dapat dikelompokkan menurut peruntukannya dilihat dari kepentingan pendidikan. Berdasarkan katagorisasi buku yang sudah diuraikan buku pelajaran merupakan buku nonfiksi yang sasaran pembacanya adalah siswa dan  dilihat dari tampilan fisiknya buku pelajaran merupakan buku teks dan buku bergambar, sedangkan dari peruntukannya buku teks pelajaran termasuk buku pelajaran.

Pembahasan
Buku teks pelajaran merupakan buku acuan wajib untuk digunakan dalam satuan pendidikan dasar dan menengah atau perguruan tinggi yang memuat materi pembelajaran. Lalu siapakah yang menulis buku teks pelajaran? Pada umumnya yang menulis buku teks pelajaran adalah orang-orang yang peduli dalam dunia pendidikan, misalnya guru dan dosen, namun tidak semua guru atau dosen memiliki keinginan untuk menulis buku teks pelajaran. Mengapa demikian? Apakah guru atau dosen kurang percaya diri dalam menulis buku? Padahal Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan Nasional telah memberikan acuan dalam penulisan buku teks yang telah diatur menurut BSNP tahun 2006. BSNP di bentuk untuk menjamin mutu pendidikan nasional.
Dalam menulis sebuah buku teks pelajaran harus memperhatikan hal-hal seperti prinsip-prinsip penulisan buku teks, penggunaan bahasa, sistematika penulisan, dan lainnya. Di bawah ini merupakan hal-hal yang harus diperhatikan dalam penulisan buku teks pelajaran :
a)      Dalam membuat buku teks pelajaran prasyarat yang perlu diperhatikan dalam isi agar buku menjadi informasi yang utuh ialah :
  • Relevan dengan tujuan dan sesuai dengan kemampuan yang akan dicapai
  • Sesuai dengan ilmu pengetahuan yang bersangkutan
  • Sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi
  • Sesuai dengan jenjang dan sasaran
  • Isi dan bahan mengacu pengembangan konsep, prinsip dan teori
  • Tidak mengandung muatan politis maupun hal yang berbau sara
b)      Prasyarat yang harus diperhatikan dalam penyajian buku teks ialah :
  • Uraian teratur sesuai dengan urutan setiap bab
  • Menarik minat dan perhatian sasaran pembaca
  • Memiliki daya ransangan bagi pembaca
  • Mengacu pada aspek kognitif, afektif dan psikomotorik
c)       Prasyarat yang harus diperhatikan dalam penggunaan bahasa pada penulisan buku teks pelajaran ialah :
  • Menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar
  • Menggunakan kalimat yang sesuai dengan kematangan dan perkembangan sasaran pembaca
  • Menggunakan istilah, kosakata, indeks, dan simbol yang mempermudah pemahaman
d)      Dalam penggunaan ilustrasi pada buku teks pelajaran juga terdapat ilustrasi yang tertera didalamnya, yaitu:
  • Relevan dengan konsep dan prinsip
  • Tidak mengunakan kesinambungan antar kalimat. Antar bagian dan antar paragraph.
  • Merupakan bagian terpadu dari bahan ajar
  • Jelas, baik dan merupakan hal-hal esensial yang membantu memperjelas materi
e)      Dalam pengetikan pada buku teks pelajaran harus diperhatikan juga yaitu:
  • Jenis dan ukuran huruf
  • modus huruf
  • spasi
  • table dan gambar
Dalam sistematika penulisan buku teks pada umumnya buku memiliki 3 bagian yang mencakup didalamnya :
a)      Bagian awal buku :
  • Halaman Cover : Berisi judul, pengarang, gambar sampul, nama departemen, tahun terbit.
  • Halaman Judul : Judul, pengarang, gambar sampul, tahun, terbit, nama departemen.
  • Daftar isi : judul bab, sub bab, dan nomer halaman
  • Daftar lainnya : daftar gambar, daftar tabel, daftar lampiran
  • Penjelasan tujuan buku
  • Petunjuk penggunaan buku
  • Petunjuk pengerjaan soal
b)      Bagian isi buku :
  • Judul bab atau topik isi bahasan
  • Uraian singkat isi pokok bahasan
  • Penjelasan tujuan bab
  • Uraian isi pelajaran
  • Penjelasan teori
  • Sajian Contoh
  • Ringkasan isi buku
  • Soal Latihan
c)       Bagian penunjang/penutup
  • DaftarPustaka
  • Glosarium
  • Indeks / kepustakaan
  • Lampiran-lampiran
Untuk melakukan penulisan buku teks pelajaran, ada beberapa petunjuk praktis yang dapat dijadikan pedoman  penulisan antara lain.
Hal-hal yang harus diperhatikan :
  1. Berilah jarak 3 spasi antara  table atau gambar dengan teks sebelum dan sesudahnya
  2. Judul table atau gambar diketik pada halaman yang sama dengan table atau gambarnya, penyebutan menggunakan table atau gambar
  3. Tepi kanan teks tidak harus rata , oleh karena itu kata pada akhir baris tidak harus dipotong. Jika terpaksa dipotong tanda hubungnya ditulis setelah huruf akhir, tanpa disisipi spasi, bukan diletakkan dibawahnya
  4. Tempatkan nomor halaman di pojok kanan atas pada setiap halaman , kecuali pada halaman pertama setiap bab dan halaman bagian awal.
  5. Semua nama pengarang dalam daftar rujukan harus ditulis.
  6. Nama awal atau nama tengah dapat disingkat asalkan dilakuan secara konsisten
Hal hal yang tidak boleh dilakukan :
  1. Tidak boleh ada bagian yang kosong pada akhir halaman kecuali jika halaman tersebut merupakan akhir bab
  2. Tidak boleh memotong table atau gambar
  3. Tidak boleh memberi garis vertikal antara kolom pada table kecuali terpaksa
  4. Tidak boleh memberi tanda apapun sebagai tanda berakhirnya suatu bab
  5. Tidak boleh menempatkan sub judul dan identitas table pada akhir halaman
  6. Rincian tidak boleh menggunakan tanda hubung (-) tetapi menggunakan bullet (*) untuk penulisan yang dilakukan dengan menggunakan komputer.
  7. Tidak boleh menambah spasi antarkata dalam suatu baris yang bertujuan meratakan tepi kanan
  8. Daftar rujukan tidak boleh diletakkan di kaki halaman atau akhir setiap bab, daftar rujukan hanya dapat ditempatkan setelah bab akhir.
Acuan ini kami tulis (Esya Wahyunie, Indah Dariah dan Sri Astuti) berdasarkan sumber-sumber yang telah kita rangkum. Kami mengambil dari lima sumber artikel. Masing-masing artikel memiliki kekurangan dan kelebihan yang jika disatukan artikel itu akan saling melengkapi. perbedaan yang kami temui pada tiap artikel sebagai berikut :
Pada artikel pertama “pembuatan buku teks pelajaran” ditulis oleh agus suryanto. Artikel ini berisi mengenai buku teks  prinsip-prinsip pembuatan buku teks, perbedaan buku teks pelajaran dan modul. Menentukan pembuatan buku teks pelajaran, bagian-bagian buku teks pelajaran, sistemmatika penulisan, pengetikan naskah, penggunaan bahasa indonesia yang baik, ilustrasi, petunjuk teknis.  Pada bagian-bagian buku teks pelajaran terdiri dari 3 bagian, pada bagian awal ada : halaman cover, halaman judul, daftar isi, daftar lain (gambar tabel lampiran). bagian isi : berisi bab-bab, dari tiap bab berisi sub bab dan pokok bahasan yang menjadi inti naskah buku dan memuat uraian penjelasan. Bagian akhir: lampiran, glosarium, kepustakaan, indeks. Dalam penuisan sitematika penulisan : penggunaan bahasa dalam penulisan buku teks, (jenis font, ukuran font, spasi, tabel dan gambar), ilustrasi (tata letak, typo grafi) petunjuk penulisan disini penulis memberi tahukan hal-hal yang boleh & tidak bo leh dilakukan.
Pada artikel ke dua “menulis buku pelajaran ?” sholahuddin. Artikel ini berisi mengenai penulisan buku teks pelajaran bahasa. Landasan penyusunan buku bahasa. Lebih banyak pada penggunaan bahasa yang digunakan, pemilihan materi. Terfokus pada buku teks pelajaran bahasa.
Artkel ke tiga “pedoman penulisan buku” Rastra permana. Artikel ini berisi kaidah penulisan buku pelajaran (cakupan isi sesuai dengan kurikulum, urutan sajian sesuai dengan waktu yang ditentukan kurikulum, tingkat kesulitan sesuai dengan tahapan pembelajaran yang ditentukan dikurikulum, teknik penulisan (menggunakan bahasa indonesia yang baku, menggunnakan kalimat efektif, menggunakan huruf yang standar dilengkapi contoh), kerangka penulisan (tujuan pembelajaran umum-khusus, latihan, uraian materi, ringkasan rangkuman, sumber buku) terdapat bagian-bagian buku (pendahuluan, isi, penunjang), dalam bagian pendahulan dijelaskan tujuan buku pelajaran, petunjuk penggunaan buku, petunjuk  pengerjaan soal. Pada bagian isi terdapat uruaian singkat isi pokok bahasan, penjelasan tujuan bab, uraian isi pelajaran penjelasan teori, kajian contoh ringkasan isi buku, soal latihan, kunci jawaban. Pada bagian penunjang terdapat daftar pustaka dan lampiran. klasifikasi buku.
Artikel ke empat “dimensi-dimensi kontekstual didalam penulisan buku teks pelajaran bahasa indonesia” maman suryaman. Artikel ini berisi pengertian buku teks, hubungan buku teks dan kurikulum, pembelajaran dan buku teks pelajaran, dimensi-dimensi kontekstual, pendekatan kontekstual dalam buku teks pelajaran. Manfaat dari buku teks pelajaran yang disusun, memiliki landasan sudut pandang yang jelas, berisi materi yang memadai, buku teks pelajaran harus sistematis, buku teks berisi materi yang disajikan dengan metode dan sarana yang mampu menstimulasi siswa, harus berisi materi yang dapat memecahkan masalah belajar, dalam buku teks pelajaran harus ada evaluasi untuk mengetahui kompetensi yang telah dicapai. Buku teks pelajaran harus disusun sesuai dengan kurikulum yang ada.
Artikel ke lima “Menulis buku teks” Sawali. Artikel ini berisi aspek-aspek pada buku pelajaran, aspek penyajian materi, aspek bahasa dan keterbacaan.
Selain dari kelima artikel diatas, kami melakukan wawancara dengan seorang penulis buku teks sebagai nara sumber. Beliau adalah Bapak Cecep Kustandi M.Pd, beliau adalah salah satu dosen di Teknologi Pendidikan – UNJ.
Menurut penulis, menulis buku adalah hal yang menyenangkan, meskipun penulis beranggapan bahwa menyusun buku itu susah-susah gampang, yang penting punya kemauan dalam menulis. Awal mula penulis terjun dalam dunia penulisan dimulai dari seringnya tugas-tugas kuliah yang mengharuskan membuat makalah. Setelah lulus kuliah penulis turut serta dalam program pelatihan dari Kementrian Agama dan Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan sebagai penulis modul sebagai bahan ajar diklat. Selain menjadi menulis modul, penulis juga membuat petunjuk pelaksanaan program pelatihan  dan petunjuk teknis kegiatan pelatihan. Bermula dari sini lah penulis berkeinginan untuk menulis buku. Buku yang sudah diterbitkan adalah buku “Media Pembelajaran Manual dan Digital” dan buku “Pembelajaran Efektif”
Buku ini disusun oleh dua penulis yaitu Bapak Cecep Kustandi M.Pd dan Bapak Bambang Sutjipto M.Pd. Buku ini disusun berdasarkan kebutuhan mahasiswa Teknologi Pendidikan untuk mata kuliah Pengembangan Media Proyeksi Diam. Buku ini berisi tentang fungsi dan peran media pembelajaran, pengelompokan media, kelompok media sederhana, ragam media pembelajaran lain, pemilihan dan penggunaan media, pengembangan media pembelajaran, perencanaan pembelajaran menggunakan media, dan evaluasi media pembelajaran.
Hal yang diperhatikan oleh penulis dalam menyusun buku teks ini adalah, adanya kurikulum untuk materi yang akan dibukukan. pengumpulan materi, biasanya penulis mengumpulkan materi bahan makalah-makalah atau modul yang pernah ia tulis, serta buku bacaan lainnya yang sesuai dengan materi yang akan disampaikan, atau bahakan penulis mencari bahan materi dari internet. Pada buku Media Pembelajaran Manual dan Digital memiliki tiga bagian, pembuka, isi dan penutup. Terdapat kata pengantar, daftar isi, pendahuluan, isi, daftar pustaka dan tentang penulis. penulis juga mengacu pada BSNP yang sudah ditetapkan. Penggunaan bahasa yang digunakan penulis disesuaikan dengan sasaran, yaitu mahasiswa. Tujuan ditulisnya buku ini adalah sebagai buku bacaan mahasiswa yang mengambil mata kuliah Pengembangan Media Pembelajaran khususnya dilingkungan Teknologi Pendidikan. Penulis berpendapat bahwa sebagai seorang pendidik penulis tergerak untuk menuangkan dan berbagi pemikirannya melalui tulisan, dan sudah menjadi kewajiban seorang pendidik untuk membagi informasi. Penulisan buku ini merupakan buku murni artinya dibuat berdasarkan tanpa penelitian.
Kesimpulan 
Buku teks pelajaran merupakan buku bacaan wajib yang dimiliki oleh seorang pemelajar, Buku teks dibuat berdasarkan kebutuhan dan tingkatan jenjang pendidikannya. Dalam menulis buku teks pelajaran harus mengikuti acuan dan standar yang telah ditetapkan. Kami berpendapat bahwa dalam menulis buku teks pelajaran yang harus diperhatikan paling utama adalah Kurikulum. Kurikulum disini sudah menyangkut materi dan isi materi, dalam kurikulum juga sudah disebutkan tujuan pembelajaran dan indikator yang akan dicapai oleh pembaca. Kemudian penggunaan bahasa, bahasa merupakan alat komunikasi, jika penulis menggunakan bahasa yang tidak dimengerti oleh pembaca pasti informasi yang disampaikan dalam buku tersebut tidak akan sampai, maka dari itu penggunaan bahasa harus disesuaikan dengan karakteristik pembaca yang disesuaikan dengan latar belakang pendidikan, sosial, budaya dan lainnya, hal ini dilakukan agar terjadi persamaan persepsi dalam penerimaan informasi yang disampaikan oleh penulis. Yang terakhir adalah sistematika penulisan, dalam menulis buku harus mengikuti standar yang sudah diberikan oleh Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan melalui BSNP. Gunanya, agar penulis dapat mengembangkan buku teks sesuai dengan tujuan, manfaat dan sasaran pembaca serta meningkatkan mutu khususnya dalam bidang pendidikan.
Sumber : - hasil wawancara dengan bapak Cecep Kustandi
               - http://aguswuryanto.wordpress.com/2010/09/02/pembuatan-buku-teks-pelajaran/
               - http//sholahuddin.edublogs.org/2010/05/01/menulis-buku-pelajaran/
               - http//blog.um.ac.id/rastrapermana/2011/12/09/pedoman-penulisan-buku/
               - artikel oleh maman suryaman FBS UNY
               - sawali.info/2007/07/15/menulis-buku-teks/
Penulisan Buku Teks Pelajaran : Prof.DR. B.P. Sitepu, M.A

Tuesday, June 5, 2012

Analisis Skripsi

Analisis Skripsi
( konsentrasi media)


Penelitian yang dilakukan mengenai analisa skripsi pada skripsi dari tahun 2006-2011 dengan konsentrasi media, di jurusan Teknologi Pendidikan

Berikut beberapa penelitian yang terkait dengan konsentrasi media pembelajaran

Yusri (1215066063) 2011, dengan judul skripsi Pengembangan Video Pembelajaran Sains (Sifat Kehantaran Panas dari Berbagai Benda) untuk Siswa Kelas IV Sekolah Dasar dengan perumusan masalah "Bagaimana cara mengembangkan media video pembelajaran yang dapat meningkatkan hasil pembelajaran sains dengan menggunakan mode pengembangan tertentu di SDN Cipinang Baru Utara 11 Pagi?". Jenis penelitian yang dilakukan oleh penulis ialah penelitian pengembangan produk, penelitian kualitatif, dan penelitian evaluasi produk. 
Alasan penelitian skripsi penulis ;
- Pelajaran sains di SD sangat mementingkan fakta-fakta yang ada sebagai pengetahuan sebagai persiapan untuk menghadapi ujian masuk SMP.
-  Menciptakan alternative media pembelajaran yang lebih baik untuk pembelajaran sains.
- Mengembangkan prototype media video pembelajaran sains untuk memudahkan siswa dalam menerima dan memahami materi pelajaran.




Rusdi Kurniawann (1215031007) 2010, dengan judul skripsi Pemanfaatan Media Lembar Balik (Flip Chart) pada Pelatihan Kesehatan Reproduksi Remaja (KRR) oleh Konselor Remaja Yayasan Kita dan Buah Hati (KR-YKBH) dengan perumusan masalah "Bagaimana pemanfaatan media lembar balik (flip chart) dalam pelatihan kesehatan reproduksi remaja (KRR) KR-YKBH)?". Jenis penelitian yang dilakukan oleh penulis ialah penelitian deskriptif dan penelitian evaluasi.
Alasan penelitian skripsi penulis ;
- Banyak institusi pendidikan/pelatihan yang belum memanfaatkan media pembelajaran secara optimal dalam proses belajar.
- Pada pelatihan KRRn hanya memberi pelatihan menggunakan media grafis namun tidak tahu ketepatan dalam penggunaan media tersebut.

Ermita 2010, dengan judul skripsi Evaluasi Media Kartu Bergambar “Profesi” dalam Pembelajaran Kemampuan Berbahasa di TK B dengan perumusan masalah "Bagaimana kualitas media kartu bergambar “profesi” dalam pembelajaran kemampuan berbahasa di TK dilihat dari prinsip media visual?" dan "Bagaimanakah hasil belajar kemampuan berbahasa siswa TK B setelah guru menggunakan media kartu bergambar profesi?". Jenis penelitian yang dilakukan oleh penulis ialah penelitian kuantitatif, evaluasi sumatif dan survey.
Alasan penelitian skripsi penulis ;
-    Untuk mengetahui apakah media pembelajaran kartu bergambar “profesi” sudah tepat digunakan baik untuk siswa, materi pembelajaran, metode dan lingkungannya maka diperlukan evaluasi.


Anisya Kusumawati 2008, dengan judul skripsi Evaluasi Video Maestro sebagai Sumber Belajar pada Mata Pelajaran IPS (Sejarah) kelas VII di SMP Negeri 199 Jakarta Timur dengan perumusan masalah "Sejauh mana video maestro sesuai untuk digunakan sebagai sumber belajar pada mata pelajaran IPS (Sejarah) SMP kelas VIII di SMPN 199 Jakarta Timur?". Jenis penelitian yang dilakukan oleh penulis ialah kuantitatif, evaluasi produk dan survei.
Alasan penelitian skripsi penulis ;
- Belum banyak diketahui bagaimana cara memanfaatkan media video by utilization tersebut dalam proses pembelajaran, khususnya video maestro.
- Video maestro belum melalui proses uji kelayakan sebagai salah satu sumber belajar maka perlu dilakukan evaluasi media video pembelajaran sebagai sumber belajar agar diperoleh rekomendasi bagaimana memanfaatkan video maestro tersebut sebagai sumber belajar penunjang terutama mata pelajaran IPS (Sejarah).


Sarah Lifdiana (1215056056) 2011, dengan judul skripsi Pemanfaatan Web “Forum TKJ” sebagai Sumber Belajar di SMK N 22 Jakarta dengan perumusan masalah "Bagaimana pemanfaatan web forum TKJ SMKN 22 Jakarta sebagai sumber belajar siswa jurusan teknik komputer dan jaringan di SMKN 22 Jakarta?". Jenis penelitian yang dilakukan oleh penulis ialah deskriptif dan survey.
Alasan penelitian skripsi penulis ;
-    Perkembangan internet sebaai salah satu alternative belajar.
-    Pemanfaatan website sebagai sumber belajar.
-    Kesulitan guru dalam menggugah bahan ajar.

Rendi Febrianto (1215060017) 2011, dengan judul skripsi Pemanfaatan Buku Sekolah Elektronik (versi cetak) pada Mata Pelajaran IPS Terpadu di SMP dengan perumusan masalah "Bagaimana pemanfaatan buku sekolah elektronik (versi cetak) pada mata pelajaran IPS Terpadu untuk SMP kelas VII di SMPN 256, 146, 193?". Jenis penelitian yang dilakukan deskriptif dan survey.
Alasan penelitian skripsi penulis ;
-    Penggunaan sumber belajar dan media pembelajaran selain bahan ajar cetak.
-    Sebagai alternative media pembelajaran karena keterbatasan biaya.

















Tuesday, April 17, 2012

Computer Based Learning

REASEARCH ON CBL (COMPUTER BASED LEARNING)

BAB I
PENDAHULUAN

Sudah sejak tahun 1980-an , tidak ada media tunggal pengajaran yang digunakan sebagai rangsangan dalam mengadakan pendidikan dasar dan lanjutan seperti yang dilakukan oleh komputer. Penggunaan media komputer dalam proses pembelajaran nampaknya cukup menarik para peneliti untuk melakukan berbagai penelitian mengenai komputer yang digunakan sebagai media pembelajaran.
CBL ( computer based learning) digunakan untuk membantu siswa belajar. CBL menggunakan peralatan perangkat lunak yang digunakan untuk meningkatkan pengajaran dan pembelajaran dalam semua pokok bahasan. Ada beberapa peneliti yang melakukan penelitian dalam CBL yang akan dibahas pada materi pembahasan kali ini.
Bagaimana peran CBL dalam kegiatan pembelajaran yang telah diteliti para peneliti? Dalam pembahasan mengenai CBL kita dapat mengetahui peran CBL dalam proses pembelajaran dan siapa saja peneliti yang melakukan penelitian pada penggunaan komputer dalam proses pembelajaran ini.

BAB II
PEMBAHASAN

Pembelajaran dalam CAI memiliki istilah yang biasanya ditafsirkan sebagai suatu komputer yang menyampaikan informasi kepada siswa, masalah yang ada yaitu antara variable independen dengan dependen, masalah desain dan metode pengajaran. Dalam penggunaan istiah pada komputer pendidikan ada beberapa istilah yang digunakan yaitu, CAI ( Computer Assisted Instructional), CBI (Computer Based Instructional), CBL ( Computer Based Learning), CBE ( Computer Based Education), CAL (Computer Assisted Learning).
Istilah-istilah dalam penggunaan media dalam pembelajaran yang telah disebutkan sebelumnya memiliki perbedaan dan persamaan, perbedaannya jika CAI merupakan program-program komputer yang ada membantu tercapainya tujuan pembelajaran, CBI merupakan komputer yang dimanfaatkan sebagai petunjuk atau arahan dalam pembelajaran (tutorial), CBL merupakan aplikasi komputer dimanfaatkan dalam prose’s pembelajaran sehingga memberikan efek pada belajar peserta didik, CBE merupakan komputer memberikan tambahan kognitif yang memungkinkan peserta didik mengembangkannya melelui informasi-informasi pendidikan, CAL merupakan komputer yang dimanfaatkan sebagai alat Bantu dalam proses pembelajaran untuk meningkatkan dan memperluas kemampuan peserta didik, sedangkan persamaan yang dimiliki istilah-istilah yang telah disebutkan komputer dmanfaatkan dalam proses pembelajaran untuk meningkatkan dan memperluas kemampuan peserta didik.
Dari beberapa istilah yang telah dijelaskan mengenai persamaan maupun perbedaannya, istiah yang dianggap paling sesuai adalah CBL ( Computer Based Learning) karena cara kerjanya dianggap lebih efektif pada tingkat dasar dan dianggap kurang efektif pada jenjang perguruan tinggi. Secara umum, peserta didik dapat belajar secara efektif dari komputer dalam beberapa kasus dan penggunaan cara cara kerja komputer dapat meningkatkan prestasi belajar peserta didik juga sikap peserta didik terhadap materi pelajaran.
Dalam penelitian CBL ada beberapa tahap yang dilakukan oleh peneliti dimulai dari klasifikasi terminology saat dilapangan, kemudian bergerak pada diskusi tentang berbagai system untuk konseptualisasi dan kategorisasi komputer digunakan dalam pendidikan. Tinjauan penelitian juga dimulai dengan deskripsi dari dua penelitian kajian skala besar, kemudian menyajikan hasil studi didaerah tertentu. Dua penelitian deskriptif utama juga disertakan, seperti saran untuk arah masa depan dalam penelitian pembelajaran berbasis komputer (CBL).
Dalam penelitian CBL ni terdapat masalah dan juga hasil penelitian yang dilakukan oleh penelti yaitu, menurut Becker penelitian ini memiliki masalah dalam pengumpulan data ada perangkat keras, perangkat lunak, penggunaan koputer dan juga sikap guru, namun hasi yang didapat oleh Becker terjadi peningkatan yang uar biasa pada perangkat keras dan perangkat lunak yang terjadi disekolah-sekolah. Menurut Chen terjadi masalah perbedaan gender dalam penggunaan komputer dan hasil penetian Chen ternyata laki-laki lebih cepat mengerti dan lebih banyak menggunakan komputer dbandingkan wanita. Menurut Robyler yang melakukan penelitian mengenai masalah prosedur dan hasil belajar, hasil yang ditemukan oleh Robyer bahwa hasil belajar peserta didik lebih signifikan dan positif.
Tidak hanya masalah yang ditemukan peneliti dan juga hasil yang mereka dapatkan namun juga ada kelemahan enelitian yang dilakukan yaitu kurangnya pendidikan guru sebagai hambatan yang paling utama dalam menggunakan komputer secara tepat dan efektif.
Setelah diakukan penelitian-penelitian maka saran untuk penelitian lebih lanjut pada pembelajaran berbasis komputer harus berkonsentrasi pada; apikasi dalam berbagai ketrampilan dan konten daerah, Aplikasi komputer dalam bahasa inggris sebagai bahasa kedua, menggunakan pengolahan kata, kreatifitas dan pemecahan masalah dengan CAI, efek adan penggunaan komputer pada sikap dan tingkat drop-out, dan efek diferensial pada pengguna komputer pada laki-laki dan perempuan.



BAB III
KESIMPULAN

CBL merupakan media pembelajaran berbasis komputer yang digunakan untuk membantu siswa dalam proses belajar,  dalam penelitian ini terdapat perbedaan dan juga persamaan pada istilah-istilah dalam penggunaan komputer untuk pendidikan.  Istilah yang dianggap tepat dan paling sesuai ialah CBL karena cara kerjanya yang dianggap lebih efektif  pada tingkat dasar dan memang dianggap kurang efektif pada tingkat perguruan tinggi.
Tidak hanya keefektifannya yang diteliti oleh para peneiti, namun juga masalah-masalah yang ditemukan para peneliti dan juga hasil dari penelitian yang dilakukan.
Dalam pembahasan mengenai CBL yang telah coba dijelaskan pada bab pembahasan terdapat beberapa tahapan yang harus dilakukan peneliti dalam melakukan penelitian dari muai klasifikasi terminology saat dilaangan hingga tinjauan penelitian dimulai dengan deskripsi dari dua penelitian kajian skaa besar
Ada pun beberapa yang dapat disebutkan nama peneiti yang melakukan peneitian pada CBL ini ialah Becker, Chen, Robyler dan lain-lainnya. Setiap peneliti melakukan penelitian dengan hasil yang berbeda-beda misalnya saja hasil yang ditemukan oleh Chen, Chen menemukan hasil bahwa laki-laki lebih cepat mengerti dan lebih banyak menggunakan komputer dibandingkan dengan wanita saat itu.
Ada pula saran-saran untuk penelitian lebih lanjut pada pembelajaran berbasis komputer harus berkonsentrasi pada; apikasi dalam berbagai ketrampilan dan konten daerah, Aplikasi komputer dalam bahasa inggris sebagai bahasa kedua, menggunakan pengolahan kata, kreatifitas dan pemecahan masalah dengan CAI, efek adan penggunaan komputer pada sikap dan tingkat drop-out, dan efek diferensial pada pengguna komputer pada laki-laki dan perempuan.




Tuesday, March 6, 2012

Karya Ilmiah

Pemanfaatan Media Jejaring Sosial Facebook pada Kegiatan Pembelajaran Mata Kuliah KSHP NR





Pendahuluan

A. Latar Belakang

Proses belajar dapat terjadi kapan saja dan dimana saja terlepas dari ada yang mengajar atau tidak, dan proses belajar terjadi karena adanya interaksi individu dengan lingkungannya (dalam buku media pendidikan, Dr Arif S. Sadiman, M.Sc).
Di era Teknologi dan Informasi yang berkembang sangat pesat pada abad sekarang ini teknologi sangat berperan bagi perkembangan pendidikan di Indonesia. Proses kegitan belajar mengajar semakin mudah untuk dijangkau oleh peserta didik. Dengan adanya jaringan internet yang sudah mulai dipakai untuk memfasilitasi proses kegiatan belajar mengajar, maka didalam proses pembelajaran didalam kelas KSHP NR yang diampu oleh Prof. Dr Bintang Petrus Sitepu, MA, beliau memanfaatkan salah satu fasilitas jejaring sosial yaitu facebook untuk memfasilitasi proses kegiatan belajar mengajar yang tidak hanya terpaku pada kegiatan pembelajaran didalam kelas.
Facebook adalah jejaring sosial yang perkembangannya sangat pesat di kalangan remaja dewasa ini. Facebook menduduki rangking pertama sebagai jejaring sosial yang terlaris diantara jejaring-jejaring sosial lainnya. Tercatat perkembangan penggunaan facebook oleh masyarakat Indonesia yang mencapai pertumbuhan 645% pada tahun 2008 (Budi Putra mantan editor Harian Tempo yang dirilis oleh CNET Asia portal IT).
Kegiatan pembelajaran yang dilakukan dengan media facebook ini merupakan salah satu cara kegiatan pembelajaran yang diharapkan dapat membantu interaksi dalam berdiskusi mengenai hal yang menyangkut mata kuliah KSHP dan juga sebagai salah satu fasilitas dalam proses pembelajaran. kegiatan pembelajaran pada mata kuliah KSHP.
Dalam tahap awal proses kegiatan pembelajaran ini, saya sengaja melakukan peneitian dengan jumlah responden 39 mahasiswa yang mengikuti mata kuliah KSHP NR dengan menggunakan metode survei pada media pembelajaran yang digunakan yaitu facebook.

B.         Identifikasi Masalah

1.      Apakah pembelajaran aktif dapat berlangsung menggunakan media facebook?
2.     Apakah media yang digunakan menurut mahasiswa dapat berperan aktif dalam pembeajaran?
3.      Apakah setiap mahasiswa memiliki fasilitas internet yang mendukung?
4.      Apakah pemanfaatan media jejaring sosial facebook pada kegiatan pembelajaran mata kuliah KSHP NR dapat menarik minat belajar mahasiswa?

C. Pembatasan Masalah

Pembatasan masalah ini terjadi pada pemanfaatan media jejaring sosial facebook pada kegiatan pembelajaran mata kuliah KSHP NR dapat menarik minat belajar mahasiswa.




D.            Metode Penelitian
Adapun metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini ialah metode survei, dengan objek penelitian yaitu mahasiswa yang mengikuti mata kuiah KSHP NR.



Hasil



(Data Tabulasi Mahasiswa yang mengikuti diskusi pada group KSHP Non Reguler di media Facebook)

Hasil tabulasi mahasiswa dengan menjawaban pertanyaan dan yang bengong (tanpa respon).
  1.  Data Tabel 
Kategori Jawaban
Jumlah Mahasiswa yang Merespon
Merespon
30 Mahasiswa
Tidak Merespon ( bengong)
  9  Mahasiswa




2.    Grafik Batang

3. Grafik Lingkaran


Merespon           : 77 %
Tidak Merespon : 23 %


Katagorisasi atau klasifikasi jawaban menurut isi dan jumlah yang merespon.

1. Data Tabel

Katagori Jawaban
Jumlah yang Merespon
Setuju
0
Tidak Setuju
29 orang
Tidak Merespon
9   orang
Pertimbangan Waktu
1   orang




2. Grafik Batang




3. Grafik Lingkaran



Total persentase mahasiswa yang setuju ialah 0 %, untuk mahasiswa yang menjawab tidak setuju total persentasenya ialah 74%, yang menjawab meminta pertimbangan waktu tota persentasenya ialah 3%, dan yang tidak merespon pertanyaan ini 23%.


Katagori/Klasifikasi saran menurut isi dan jumah frekuensinya.


1. Data Tabel



Saran
Jumlah
Feedback
12 orang
Sharing
8 orang
Interaksi
4 orang
Lain-lain
9 orang
Tidak ada Respon
6  orang


2. Grafik Batang



3. Grafik Lingkaran


Feedback             : 23%
Sharing                : 21%
Interaksi               : 10%
Tidak ada Respon: 15%
Lain-lain              : 23%





Pembahasan

Pembahasan pada data yang pertama yang membahas mengenai ada atau tidaknya respon dari mahasiswa mengenai setiap pertanyaan yang diajukan oleh Prof. Sitepu sebagai dosen pengampu mata kuliah ini. Pada data yang tersedia ada 30 mahasiswa yang merespon pertanyaan yang diberikan dan 9 orang yang tidak merespon atau hanya bengong saja menanggapi setiap pertanyaan yang diberikan oleh Prof. Sitepu sebagai dosen pengampu. Tersedia data table, grafik batang, dan grafik lingkaran yang memberikan penjelasan dalam bentuk persentase. Total persentase dari mahasiswa yang merespon ialah 77%, sedangkan total persentase mahasiswa yang tidak merespon ialah 23%.

Penjelasan pada data yang kedua yaitu pembahasan mengenai respon mahasiswa terhadap pertanyaan yang diajukan Prof. Sitepu mengenai ‎"KSHP di FB hanya ngeganggu, ngerepotin, nyebelin, kagak mutu, dan membosankan. Emangnya kagak ada kerjaan lain? Sebaiknya stop saja!" Bgm pendapat Anda atas pernyataan tsb? Katakan sejujurnya.  Dari pertanyaan tersebut maka dihasilkan data yang dibahas pada data table, grafik batang dan grafik lingkaran yang menjelaskan mengenai persentase mengenai jawaban mahasiswa yang setuju, tidak setuju, tidak merespon dan meminta pertimbangan waktu dalam melakukan diskusi pada group KSHP NR. Total persentase mahasiswa yang setuju ialah 0%, untuk mahasiswa yang menjawab tidak setuju total persentasenya ialah 74%, yang menjawab meminta pertimbangan waktu total persentasenya ialah 3%, dan yang tidak merespon pertanyaan ini 23%.

Penjelasan pada data ketiga mengenai adanya respon yang terjadi dari kegiatan dalam group KSHP NR dari mulai feedback mahasiswa, sharing yang terjadi didalam group, interaksi antara mahasiswa dengan dosen sekalipun mahasiswa dengan sesama mahasiswa, tidak ada respon dari mahasiswa, dan lain-lain. Semuanya diberikan gambaran pada data table dan grafik-grafik yang tersedia pada pembahasan data ini. Total persentase mahasiswa yang memberikan feedback ialah 23%, mahasiswa yang menggunakan blog ini untuk saling sharing total persentasenya ialah 21%, mahasiswa yang melakukan kegiatan interaksi total persentasenya ialah 10%, mahasiswa yang masih diam saja atau tidak ada respon sama sekali untuk menanggapi group KSHP ini total persentasenya ialah 15%, dan yang lain-lainnya dilakukan oleh mahasiswa pada group KSHP di facebook tota persentasenya ialah 23%.


Semua kegiatan yang diakukan di group KSHP pada jejaring sosial facebook bertujuan untuk meningkatkan daya interaksi mahasiswa dalam berbagi ilmu pengetahuan yang menyangkut mata kuliah ini, setiap pembahasan diharapkan tidak keluar dari jalurnya dan setiap pembahasan diharapkan dapat memberikaan manfaat bagi mahasiswa lain yang membacanya.


Kesimpulan

Kesimpulan yang diperoleh ialah penelitian yang dilakukan pada group facebook KSHP NR sangat bermanfaat bagi para mahasiswa yang mengambil mata kuliah ini. Proses kegiatan pembelajaran dapat dilakukan dimana saja dan kapan saja mahasiswa menggunakan dan memanfaatkan group facebook KSHP NR ini dengan semaksimal mungkin maka akan terlihat jelas bahwa ilmu yang didapat dalam proses pembelajaran dapat diterima dengan cepat.
Para mahasiswa yang ingin berbagi ilmu pengetahuan yang berkaitan dengan mata kuliah ini juga dapat berbagi dengan teman-teman mereka karena adanya ketersedian tempat yang tidak mengenal batsan waktu, namun kegiatan diskusi yang terjadi pada group KSHP NR juga dipantau oleh dosen pengampu mata kuliah ini.